Crude gliserol mengandung 20,2% gliserol; 6,6% asam lemak (sebagai sabun); dan 64,3% garam. Kadar gliserol dalam crude gliserol dapat berbeda-beda tergantung dari bahan baku yang digunakan dan proses pembuatan serta pemurnian biodiesel. Pada penelitian ini,dimanfaatkan crude gliserol sebagai komponen HBD penyusun DES.
Teknologi ramah lingkungan (green technology) dalam industri kimia dapat meminimalisir penggunaan senyawa kimia yang berbahaya. Adapun teknologi ini didukung oleh 2 pelarut utama, yaitu Ionic Liquids (ILs) dan Deep Eutectic Solvent (DES). Apabila dibandingkan dengan ILs, merupakan pelarut organik yang lebih non-volatile
(tidak mudah menguap), sehingga DES lebih mudah dalam penyimpanan. DES dapat digunakan sebagai pelarut ataupun katalis dengan hasil yang memuaskan. Keuntungan dari DES, yaitu biodegradable, biaya rendah, dan persiapan yang mudah.
TIM Program Kreativitas Mahasiswa UNRI Tahun 2024 melakukan Riset untuk mengolah crude gliserol sebagai komponen donor ikatan hidrogen pada penyusun DES. Crude gliserol sebagai Hydrogen Bond Donor (HBD) dikombinasikan dengan kolin klorida sebagai Hydrogen Bond Acceptor (HBA). Diantara kebanyakan DES, kolin klorida sering digunakan karena harganya murah, biodegradable, tidak beracun, dan mudah menyatu.
Oleh karena itu, sintesis DES menjadi pelarut dan katalis dapat menjadi referensi bagi orang-orang, bahkan skala industri untuk memperoleh katalis yang ramah lingkungan (biodegradable). Pengaplikasian DES pada riset ini, yaitu sebagai katalis pada proses acid degumming CPO.
TIM PKM-RE ini dinamai dengan Desgligum.Oil, yang diketuai oleh Rendi (Teknik Kimia 21) serta beberapa anggota yaitu Alfio Revadona (Teknik Kimia 21), Salsabila Putri Yeza (Teknik Kimia 22), dan T. Muhammad Yusuf (Teknik Kimia 22). TIM ini dibimbing oleh Dosen yang sangat luar biasa, yaitu Ibunda Dr. Ida Zahrina, S.T., M.T. Harapannya, agar riset ini dapat memperoleh pelarut dan katalis yang ramah lingkungan, serta dapat diaplikasikan dalam skala yang luas.