Pada review Etika kali ini saya akan mencoba untuk menguraikan perdebatan apakah etika itu berdasar pada perintah tuhan atau bahkan etika itu tidak berkaitan dengan agama. Bagi kita yang percaya bahwa etika itu berdasar pada perintah tuhan dan kita percaya terhadap tuhan, hal ini akan sangat penting untuk mematuhi larangan larangan yang tertulis pada kitab suci agar kita dapat menjalani kehidupan dengan benar, menurut Robert C .Mortimer argumenya mengenai
Ethics sesuatu yang benar maupun yang salah itu ditentukan oleh kehendak tuhan, jika tuhan sudah memutusan bahwa itu benar pasti itu benar sudah tidak dapat disangkal kebenaranya, atau jika tuhan mengatakan bahwa itu salah maka sudah tidak dapat disangkal perkataan tuhan itu, dalam berbagai kitab suci agama agama
semit disebutkan bahwa wahyu dalam kitab suci merupakan pemikiran dari tuhan, nah bersumber dari wahyu wahyu inilah kita dapat mengerti mana yang baik dan mana yang buruk, ini dapat kita gunakan sebagai cermin dalam melakukan kegiatan dimuka bumi ini, jika kita mengikuti perintah dari pikiran tuhan itu maka tuhan akan menyukai kita, kemudian dalam kitab suci terdapat sebuah statement bahwa bagaimana kita dapat hidup jika itu bukan merupakan kehendak dari tuhan, pesan moral yang dapat kita ambil dari kalimat ini adalah merupakan penyelesaian dari statement yang pertama dan sangat tidak berkaitan dengan yang pertama, bahwa sebuah tindakan kebaikan akan kehendak tuhan tidak berkaitan dengan kebaikan atau sikap seseorang terhadap tuhan. Ini bukan berarti jika kita percaya terhadap tuhan kita akan terpengaruh dengan tindakan tuhan, karena itu belum tentu saling terkait contoh jika kita setuju dengan Nazi belum tentu kita bertindak seperti Nazi, atau jika kita setuju dengan orde baru bukan berarti kita setuju dengan kejahatan kemanusian yang menimpa kader Gerwani pada saat itu, ini merupakan salah satu contoh analogi yang saya gambarkan untuk kasus kedua ini.
KEMBALI KE ARTIKEL