Saya setuju dengan rencana kenaikan BBM. Bukan pada sikap kelambanan pemerintah dalam mengambil keputusan dan tidak berani mengambil resiko. Mengapa? Rencana kenaikan BBM seharusnya sudah dinaikan sejak dua tahun lalu lantaran subsidi yang dikeluarkan sudah tidak realistis. Dana yang digulirkan untuk subsidi BBM berkisar 300 Triliun sedangkan subsidi untuk pangan hanya 180 Miliyar. Hal tersebut membuktikan bahwa ragam keputusan tidak efisien dan tidak memberkan solusi untuk jangka panjang. Tahun lalu Indonesia mengimpor minyak sampai 18 Miliyar US Dollar. Berapa triliun rupiah itu? Artinya bahwa kita lebih banyak mengimpor dari luar negeri daripada mengekspor hasil pangan ke luar negeri.