Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Dingin

14 Februari 2011   12:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:36 87 0
tanpa bicara, ia datang tiba-tiba. kita hanya sekelebat angin. sebutir air dari sekian banyak hujan dan lautan. jauh lebih kecil dari debu. sebentar lagi kemampuan kita bergerak lenyap. kita tidak bisa terus tertipu ambisi, birahi, atau musim semi.

saat ia mendadak muncul di hadapan kita, seluruh pintu rapat terkunci, tiada lagi setitik celah 'tuk sekadar bertegur sapa, apalagi jalan buat memamerkan gagasan-gagasan dan rencana-rencana.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun