Era 80-an, adalah era ketika genre musik rock benar-benar digandrungi oleh jutaan anak muda di seluruh belahan dunia. Namun di tengah maraknya arus westernisasi tersebut, ada sedikit "angin segar" yang dibawa oleh sekelompok anak muda. Dengan segala keterbatasan mereka pada saat itu, mereka membawa misi yang sangat mulia, yakni mencoba untuk mengembalikan seni musik kepada fitrahnya. Di awal-awal kemunculannya, mereka memulai dengan membuat persembahan-persembahan kecil di majlis-majlis pengajian, tanpa alat musik, dan hanya bernyanyi dengan satu nada saja (tanpa ada pecahan suara). Di waktu itu, mereka pun belum mempunyai nama yang resmi untuk kumpulan mereka. Mereka hanya dikenal dengan sebutan "Putera Al-Arqam". Nama tersebut diambil dari nama salah satu harokah Islam yang menaungi mereka saat itu, yakni Al-Arqam di bawah pimpinan Abuya Syeikh Imam Ashaari Muhammad At-Tamimi, yang ketika itu lebih dikenal dengan
Syeikhul Arqam.
KEMBALI KE ARTIKEL