BLITAR -- Meski dalam keterbatasan, beberapa warga disabilitas intelektual atau tuna grahita mampu menghasilkan karya batik. Ada 3 orang tuna grahita yang aktif dari kurang lebih 20 warga disabilitas di KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) "Harapan Makmur" di Dusun Maguan, Desa Soso, Gandusari, Kabupaten Blitar. Ketiga disabilitas tersebut dapat membuat motif percik atau corak dominan titik-titik, semburan, maupun semburat seolah percikan air. Pewarnaan pada kain menguatkan kesan percikan. Motif percik ini merupakan motif yang paling mungkin dan mudah dilakukan para warga disabilitas untuk mencipta sebuah karya.