“Pertumbuhan penduduk Indonesia yang besar harus diimbangi dengan pertumbuhan industri berbasis tenaga kerja”
Hary Tanoesoedibjo
Pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini mencapai 250 juta jiwa. Secara populasi, Indonesia menempati negara terbesar ke – empat dunia. Potensi manusia ini seharusnya mampu membawa Indonesia tumbuh sebagai negara maju. Namun pemerintah justru kewalahan menangani ledakan jumlah penduduk tersebut karena berkaitan dengan angka kemiskinan dan pengangguran.
"Dengan Pertumbuhan penduduk kita yang sangat pesat, bisa sampai 1,4 Persen per tahun, Lapangan pekerjaan tentu akan sangat dibutuhkan," ujar Cawapres Hanura, Hary Tanoesoedibjo usai mengunjungi ribuan karyawan pabrik sarang burung walet di Desa Sukowati, Bojonegoro, Senin (10/3).
Minimnya lapangan kerja ini menjadi penyebabnya tingginya angka pengangguran Indonesia yang mencapai angka 7,39 juta jiwa. Tingginya angka pengangguran akibat ketiadaan pekerjaan berimbas pada angka kemiskinan Indonesia yang mencapai 28, 07 juta jiwa atau 11,37 persen dari total penduduk Indonesia.
Menurut HT, salah satu cara untuk mengatasi ketersediaan lapangan kerja ini adalah pemerintah harus segera mendorong tumbuhnya industri berbasis tenaga kerja atau padat karya, dengan membuat regulasi tentang industri-industri yang memiliki penyerapan tenaga kerja tinggi,
"Masyarakat yang besar pasti membutuhkan lapangan kerja yang banyak, ini sangat penting karena menyangkut kesejahteraan rakyat. Pabrik yang saya kunjungi saat ini mampu menampung 6000 tenaga kerja, ini perlu didorong agar terbentuk lapangan-lapangan kerja baru berbasis tenaga kerja," jelasnya.
Jika ketersediaan lapangan pekerjaan ini tidak segera diatasi, lanjut HT, Indonesia akan semakin menghadapi ancaman pengangguran yang pada akhirnya memiliki dampak pada meningkatnya jumlah rakyat miskin.