Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Dijual: Kemaluan #1

20 Agustus 2010   10:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:51 361 0
Bukan bermaksud ingin mencari, tetapi hanya ingin mengetahui... Berkunjung ke daerah Surabaya memang sangat menyenangkan. Makanannya enak-enak, tempat wisatanya juga banyak. Belum lagi jembatan baru Suramadu yang menghubungkan antara Jawa Timur dengan kepulauan Madura yang membelah Selat. Sebenarnya saya datang ke Surabaya untuk bekerja tanpa ada maksud dan tujuan lain. Sehari-hari saya bekerja sebagai seorang jurnalis di salah satu media cetak di Jakarta dan di lain sisi saya juga seorang peneliti sosial serta aktivis salah satu LSM anak. Meneliti berbagai macam manusia itu unik dan berbeda-beda. Dari situlah saya bisa membuka pikiran bahwa setiap isi kepala manusia itu tidak ada yang sama melainkan hampir sama. Mungkin hampir sama dari sifat dan keegoisannya atau mempunyai visi maupun misi yang sama. Tetapi tidak ada secara keseluruhan manusia yang sama dalam sifat sekalipun mereka kembar. Hari ini sampai empat hari yang akan datang saya ada liputan di sini, tepatnya di hotel Majapahit Surabaya yang dahulu bernama hotel Yamato atau hotel Oranje menjadi saksi sejarah perobekan bendera Belanda dan akhirnya menjadi bendera Indonesia sekarang dengan hanya dua warna, merah dan putih. Sebenarnya liputan hanya berlangsung 3 hari, dan  dua hari setelah liputan digunakan khusus untuk jalan-jalan mengitari kota Surabaya dan sekitarnya. Saya jalan-jalan dari daerah Tunjungan yang terkenal dengan Tunjungan plazanya dan museum kapal selam sampai  menikmati sejuknya Batu, Malang. Menikmati kuliner khas Jawa Timur yaitu tahu campur dan rujak cingur. Mampir sebentar ke Pecinan dan berjalan-jalan ditengah bangunan bersejarah yaitu Jembatan merah. Sekitar jam delapan lewat lima belas malam, saya ingin mencoba berjalan-jalan ke daerah Pasar Kembang. Banyak tersiar kabar, di sana merupakan tempat lokalisasi sekaligus wisata prostitusi yang lumayan besar dan berada di dalam sebuah gang. Ya, Gang Dolly. Tempat lokalisasi Gang Dolly ini adalah salah satu tempat lokalisasi terbesar se Asia Tenggara. Konon katanya, nama ini diambil dari seorang perempuan keturunan Belanda yang bernama Tante Dolly ketika Belanda menginvasi Surabaya. [caption id="" align="aligncenter" width="432" caption="| reflection |"][/caption]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun