Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature Artikel Utama

Efisiensi Energi Untuk Dunia Kita di 2030

5 Desember 2012   02:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:10 562 1

Populasi manusia saat ini mencapai angka 6,5 Miliar dengan pertumbuhan yang sangat pesat. Dengan pertumbuhan yang pesat diperkirakan jumlah populasi manusia akan mencapai angka 8,3 Milyar pada tahun 2030. Peningkatan angka ini berakibat pada peningkatan kebutuhan manusia akan energi. Peningkatan kebutuhan energi ini diperkirakan akan mencapai angka 53% pada tahun 2030. Peningkatan kebutuhan energi juga berimbas pada peningkatan emisi karbon yang mencapai 55% pada tahun 2030. Akibatnya, tanpa adanya perubahan, akan timbul pertanyaan “Apakah kita bisa tetap nyaman?  ...mengangkut barang-barang? ...melindungi lingkungan kita? ...bertahan?”.

Untuk saat ini ketersediaan energi diperoleh dari gas alam, minyak bumi, batubara, aliran air, angin, panas bumi, biomassa, matahari, dan nuklir. Namun akan timbul pertanyaan kembali, “Akankah ketersediaan energi akan tetap bertahan hingga 2030? apakah sumber energi yang paling penting untuk masa depan?”.

Efisiensi energi menjadi jawaban dari semua pertanyaan. Penggunaan energi pada setiap sektor harus diefisiensi guna menekan pertumbuhan kebutuhan energi dan emisi karbon. Penggunaan energi secara besar digunakan pada sektor industri, transportasi, dan rumah tangga. Efisiensi energi pada sektor ini dapat menekan pertumbuhan kebutuhan energi dan emisi karbon dengan nominal yang tinggi.

Pada sektor industri efisiensi energi dijalankan dengan jalan mengoptimasi proses, penggunaan kembali limbah produksi menjadi produk sampingan, dan menggunakan teknologi tercanggih saat ini. Teknologi tercanggih dituntut untuk digunakan dalam dunia industri. Karena penggunaan teknologi konvensional dan semi-konvensional diyakini masih menggunakan energi yang terlalu besar dan belum mampu memperoleh hasil produksi secara maksimal. Hal ini juga ditujukan untuk mengoptimasi proses dari jalannya produksi. Optimasi proses dilakukan dalam jalan pemanfaatan emisi dari proses dan penggunaan kembali limbah. Penggunaan limbah kembali menjadi produk sampingan juga dapat mengurangi ketergantungan energi, dalam artian tidak mengikat untuk pembentukan industri untuk membangun produksi yang telah dihasilkan dari produk sampingan.

Transportasi sebagai pengguna energi fosil terbesar ditekan penggunaan energinya dengan cara pengoptimasian mesin dalam efisiensi penggunaan bahan bakar, penggunaan part ringan, peningkatan aerodinamis dari bentuk kendaraan. Pengoptimasian proses dilakukan dalam penggunaan bahan bakar dan sistem kerja mesin. Penggunaan part mesin dan badan kendaraan yang ringan ditujukan untuk mengurangi beban dari kendaraan dalam menggerakkan kendaraan. Dalam hubungannya semakin besar beban dari kendaraan mengakibatkan semakin besar penggunaan energi. Begitu juga dengan aerodinamis dari badan kendaraan. Dengan itu perlu diwujudkan peningkatan aerodinamis dari kendaraan.

Penggunaan energi di sektor rumahtangga ditekan dengan cara menekan turun penggunaan peralatan yang boros energi. Selain itu mengurangi intensitas penggunaan peralatan tersier, dalam artian tidak dibutuhkan secara khusus. Penggunaan energi di rumah tangga juga diakibatkan oleh kebutuhan dalam menjaga teperatur ruangan. Dengan demikian dibutuhkan penggunaan insulator di seluruh tembok rumah dan atap rumah untuk mampu menjaga temperatur ruangan. Penggunaan jendela yang kedap dalam aliran panas juga perlu digunakan.

Dengan adanya efisiensi penggunaan energi pada tiga sektor tersebut, angka pertumbuhan ketergantungan energi dapat ditekan hingga 16% dan juga angka emisi karbon dapat ditekan hingga 11% pada tahun 2030. Efisiensi energi menjadi tanggung jawab seluruh manusia, begitu juga dalam menjaga lingkungan dan mengkonservasi sumber daya alam. Sehingga katakan pada dunia kita, bahwa mewujudkan efisiensi energi dalam ketersediaan energi yang terbatas menjadi tanggung jawab kita bersama.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun