Paska kejatuhan dinasti Umayyah, kepemimpinan umat beralih kembali kepada para pemimpin dari satu marga yang sama dengan Rasullah SAW yaitu bani Hasyim. Dinasti Abbasiyah berdiri pada tahun 750 M oleh seorang lelaki yang terkenal dermawan, tangguh, taat, namun masih mempunyai dendam yang sangat kuat dengan bani Umayyah, ialah bernama Abul Abbas Ash-Shaffah atau Abul Abbas sang penumpah darah. Masa-masa transisi kepemimpinan umat antara dua dinasti ini tentu penuh gejolak. Sebagai kelompok yang masih terbilang minoritas saat Umayyah tengah berkuasa, para pengikut atau lebih tepatnya para pelopor bani Abbasiyah telah menyusun kekuatan secara sembunyi-sembunyi. Pergerakan bawah tanah mereka setidaknya sudah dapat terbaca semasa masa khalifah Umar bin Abdul Aziz menjabat sebagai khalifah ke-delapan dinasti Umayyah.
KEMBALI KE ARTIKEL