Masalah merupakan sesuatu yang umum akan dihadapi oleh seluruh individu manusia, yang kaya, memiliki jabatan, yang miskin, tidak punya apa-apa, dan seterusnya. Semuanya pasti akan dihadapkan pada sebuah permasalahan-permasalahan dalam hidupnya. Entah di bidang ekonomi, sosial kemasyarakatan, politik, dan lain-lain. Dahulu, saya pernah menjelaskan bahwa masalah setidaknya bisa kita klasifikasikan menjadi dua, ada yang berat, dan ada yang ringan.
Namun, berat atau ringannya sebuah masalah sejatinya tidak ditentukan/tergantung pada jenis, atau tipe masalah yang dihadapi seperti apa. Walaupun kadang-kadang ada saja yang seperti itu, tetapi, saya kira itu sangat jarang. Berat atau ringannya sebuah masalah rata-rata ditentukan oleh pemikiran atau paradigma seseorang dalam memandang masalah tersebut.
Teman-teman pernah melihat ada seseorang yang sangat panik, atau emosi ketika di timpa masalah yang kecil? Nah, itulah yang saya maksud bahwa berat atau ringannya sebuah masalah ditentukan atau tergantung pada pemikiran atau paradigma. Sebesar apapun sebuah masalah, sejatinya tidak akan berat kalau cara pandang kita terhadapnya simpel dan solutif.
Sebaliknya, sekecil apapun sebuah masalah, malah biasanya akan menjadi berat kalau cara pandang kita terhadapnya ribet, dan lain-lain. Maka, ketika ditimpa sebuah masalah, prinsip utama yang mesti kita kedepankan ialah jangan pernah memandang masalah tersebut susah atau tidak bisa kita hadapi dengan mudah.
Kita harus punya pandangan, yang dibarengi oleh keyakinan bahwa sebesar apapun sebuah masalah, pasti ada solusinya. Sebagaimana Allah menjelaskan dalam firman-Nya, di surat Al-Insyirah ayat 5 dan 6, bahwa dalam setiap masalah pasti terselip sebuah kemudahan. Jadi, tidak ada yang sulit sebetulnya. Maka, ketika masalah muncul atau datang, jangan langsung berpikir ke sana dan langsung pesimis. Yakin saja, dan fokus terhadap pencarian solusinya.
Memang, walaupun sudah
diarahkan terhadap hal yang demikian, terkadang, ada saja orang-orang yang masih tidak bisa mengendalikan diri dan tetap terbawa suasana ribet. Oleh karena itu, arahan atau penekanan ini harus kita sisipi juga dengan prinsip/pandangan lain sebagai penguatan. Yaitu, kita harus mempunyai prinsip/pandangan bahwa semua masalah yang datang pasti sudah disesuaikan dengan kemampuan si penerima.
Mustahil, Allah memberikan sebuah masalah, sebagai bagian dari bentuk cobaan dari-Nya, di luar batas kemampuan yang kita punya. Jadi, jangan khawatir. Masalah yang kita hadapi pasti bisa kita selesaikan dengan mudah. Ingat, jangan pernah ribet. Sebab, keribetan kita dalam menghadapi sebuah masalah hanya akan membuat masalah semakin ruwet, sekalipun masalah itu kecil.
Wallahu 'alam
Ega Adriansyah
Kubangdeleg, 21 Agustus 2022, 12.29 WIB
