Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi dan Cinta

8 Desember 2013   14:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:11 59 1
Jika diluar sana sedang ada keributan tentang kasus pemerkosaan seorang sastrawan ternama terhadap seorang mahasiswi berusia 20an tahun, tentu kita patut prihatin. Mengapa? Sebab pemerkosaan tersebut berlatar PUISI. Tapi apa ada CINTA disana? Saya tidak yakin. Mengapa sebab tak mungkin begini akhir ceritanya jika ada cinta. Tapi biarlah yang berwajib menanganinya. Saya mengutuk keras bentuk-bentuk REPRESI bukan hanya kepada perempuan, namun juga pada seluruh ummat manusia. Baik fisik, mental, maupun bentuk-bentuk lainnya.

Tapi apa hubungan puisi dan cinta? Saya pernah penuliskannya begini :
---------------------------000------------------------------------
CINTA itu adalah keindahan yang murni tanpa kepalsuan, ia hadir dan memberi imajinasi hidup dalam keselarasan realita dan impian. Cinta yang indah akan selalu membangkitkan kehidupan, dan kehidupan bergerak dalam setiap kebaikan, keserasian, dan kedamaian.

Bukankah sejarah kehidupan manusia adalah sejarah panjang dari cinta? Ya, begitulah kiranya kisah anak-anak adam dimulai, dan selanjutnya digerakkan oleh entitas abstrak yang dinamakan CINTA.

Dalam cinta ada senyum, ada kelembutan, ada kedamaian dan ada kenyataan yang membahagiakan. Cinta adalah sebuah pondasi kebahagiaan, sebab didalamnya ada penghargaan dan penghormatan. Cinta adalah keindahan yang tanpa batas, sebab didalamnya ada kasih yang melindungi dan selalu ingin melindungi, membentang melampaui setiap keterbatasan yang fana.

Namun sebaliknya, CINTA juga menyimpan kebengisannya sendiri. Cinta selalu hadir menyertakan kawan-kawan dekatnya; penghianatan, kebusukan, iri dengki, pun nafsu.

Pada garis itulah CINTA menjadi energi penggerak sejarah kemanusiaan itu sendiri. Dunia mengenal bagaimana cinta menggerakkan sebuah negeri. Bagaimana juga cinta telah menghidupi fanatisme keagamaan. Cintapun juga menyebabkan pembumihangusan di belahan dunia tertentu.

Sejarah cinta adalah juga sejarah kehidupan manusia. Sejarah yang hingar binar oleh teriakan, ratapan, pun sendunya tangis. Dalam kesemua definisi CINTA itulah puisi hadir menghaluskan semuanya. Ya, begitulah anak kandung sastra ini memoles wajah cinta bak pualam tanpa cela. Indah menggetarkan, bergelora dan menggerakkan.

Demikian, dan mohon komentarnya...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun