Ketua KPU Magelang, Misbahul Munir, menyatakan bahwa kerjasama dengan Lapas menjadi kunci penting dalam menjamin pelaksanaan pemilu yang demokratis dan teratur. "Kami percaya bahwa melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pegawai Lapas, adalah langkah yang tepat untuk mencapai pemilu yang berkualitas," ujarnya.
Permintaan ini merujuk pada kebijakan inklusifitas KPU yang menginginkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam proses pemilu. Sebanyak 14 pegawai Lapas yang telah ditunjuk akan menjalani pelatihan khusus yang diselenggarakan oleh KPU untuk memastikan mereka memiliki pemahaman mendalam tentang tugas dan tanggung jawab sebagai KPPS.
Bambang Wijanarko, Kepala Lapas Magelang, menyambut baik permintaan tersebut dan menyatakan kesiapannya untuk mendukung suksesnya pemilu. "Kami bangga dapat berkontribusi dalam penyelenggaraan pemilu dan melibatkan pegawai Lapas sebagai bagian dari panitia pemungutan suara. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk turut serta dalam menjaga integritas dan keberlanjutan demokrasi di Indonesia," kata Bambang.
Dengan demikian, melibatkan pegawai Lapas sebagai anggota KPPS diharapkan tidak hanya akan memberikan kontribusi dalam pelaksanaan pemilu, tetapi juga memberikan pengalaman berharga dan pemahaman yang lebih luas kepada mereka tentang proses demokrasi di negara ini.