Dengan bantuan fasilitas komunikasi di penjara dan dukungan dari petugas pemasyarakatan, MA berhasil menghubungi ibunya yang tinggal di Malaysia. Pertemuan virtual melalui panggilan video menjadi momen yang sangat dinanti-nantikan oleh MA, yang bisa melihat wajah ibunya setelah begitu lama.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap narapidana terdapat kisah kehidupan pribadi dan hubungan keluarga yang mungkin terlupakan. Meskipun harus menjalani hukuman atas tindakannya, keinginan untuk berhubungan kembali dengan keluarga tetap menjadi aspek kemanusiaan yang tidak bisa diabaikan.
Ibunya, yang juga merindukan kehadiran MA, menyampaikan dukungan dan kasih sayangnya melalui layar. Meskipun terpisah oleh ratusan kilometer, mereka berhasil menemukan sedikit kelegaan dalam momen berharga ini.
Kisah MA memberikan pandangan mendalam tentang perjuangan narapidana dalam meraih kembali hubungan dengan keluarga mereka, sambil memberikan harapan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berubah dan memperbaiki hubungan dengan orang yang mereka cintai.