Langit malam itu berselimutkan bintang yang enggan bersinar. Di sudut kota yang sepi, seorang pemuda bernama Arga duduk di halte bus tua, menatap jarum jam tangannya yang hampir mencapai pukul 23:59. Wajahnya pucat, seolah menyimpan beban yang terlalu berat untuk diungkapkan.
KEMBALI KE ARTIKEL