Perempuan selalu dituntut pada pelayanan kegiatan domestik dirumah yang membudayakan seakan-akan haram bagi laki-laki menyentuh kegiatan domestik. Perempuan harus mampu berdaya dengan kemampuan dirinya sendiri. Hegemoni laki-laki dan subordinasi perempuan telah merajalela dan membuat budaya yang sangat amat toxic seperti hal yang biasa. Egosentris laki-laki dan toxic maskulin telah menjadikan tafsir yang salah terhadap makna kesetaraan. Rasa ingin selalu menjadi nomor satu dari toxic maskulin adalah merasa tersaingi dan rendah diri apabila perempuan berdaya. Padahal, pada kenyataannya perempuan juga memiliki hak terhadap kegiatan dan pekerjaan yang mereka cintai karena mereka juga makhluk yang punya mimpi, punya ambisi, dan punya potensi. jadi, Untuk semua perempuan mari terus berdaya. ada beberapa hal yang dapat saya bagikan mengenai bisnis kreatif di Bulan Ramadhan.Â