Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Different Shoe, Different Path, Different Road

20 Desember 2012   15:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:18 143 0
( Kita tak harus menggunakan sepatu yang sama untuk saling memahami.
Tak harus berjalan di jalur yang sama untuk saling menghargai.
Tak harus berjalan di jalan yang sama untuk saling mencintai.


Bahwa yang terpenting adalah hatimu dan hatiku menyanyikan lagu yang sama.
Bahwa betapa tanganmu dan tanganku ingin selalu saling bersama bergenggam.


Bahwa betapa hanya dirimu yang mampu membuatku melupakan mimpi-mimpiku.
Dan bahwa hanya dirimu pula yang menginginkan aku meraih mimpi-mimpiku.


Tersenyumlah dan jangan menangis...
Kalau pun kau harus menangis, menangislah karena engkau bahagia...


Bukankah hatiku dan hatimu telah bersepakat untuk menjadi satu?

Tak perlu ada keraguan. Kita pasti bertemu kembali.

Bahwa perlu kau tahu...
Bukan hanya engkau yang akan sakit merindu...
Aku pun harus belajar menahan sakit rindu karena mimpiku telah berubah menjadi mimpimu...
Mimpi kita...


Apakah aku akan berubah?

Mungkin.Tapi aku telah berjanji. Dan aku menghormati setiap janji yang aku buat.

Bahwa aku pasti kembali. Pasti kembali.

Dan itu... Untukmu... )

*

Anak muda itu meletakkan kembali album CD itu pada raknya.

Gita Gutawa
- To Be One
- ...
- Dengar
- ...

Perlahan ia kembali ke dunia nyata untuk mengejar mimpi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun