Ia juga bukan tokoh-tokoh “berotot kawat bertulang besi” versi wayang atau versi komik Indonesia, yang asal-muasalnya lebih mirip dongeng siluman. Tapi tokoh-tokoh ini adalah manusia berdarah-berdaging yang hidup di sekitar kita juga. Tokoh-tokoh yang mungkin juga lahir dari lamunan kita, tapi tak sempat terumuskan secara jelas. Dan ketika tokoh semacam itu terlahirkan lewat Yoko, tokoh utama
Opera Jakarta (OJ)yang dimuat pertama kali sebagai cerita bersambung di Kompas dan kemudian dibukukan pada 1984, orang tersentak. Kisah semacam itu mirip dengan kisah yang mereka alami atau yang rasanya pernah mereka alami? Dan yang terakhir bukan tak mungkin hanya sebuah lamunan lepas.
KEMBALI KE ARTIKEL