Entah siapa atau apa yang mencetuskan ide ke abah, untuk mengirimkan aku ke asrama. Empatpuluh delapan kilometer jaraknya dari rumah, yang artinya harus hidup terpisah dari keluarga selepas SMP. Bersekolah di jurusan yang sama sekali tak pernah aku bayangkan. Tanpa abah juga menanyakan kesiapanku untuk sekolah di situ.
KEMBALI KE ARTIKEL