Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Lintah Pengisap Darah (Kisah Nyata)

25 Januari 2020   21:15 Diperbarui: 26 Januari 2020   08:51 3137 2
Hari itu masih pagi matahari sudah terbit dari ufuk timur, suara burung berkicau di pagi itu saling bersahut-sahutan. Udara dingin menusuk tulang-belulang, jauh dari dari kebisinggan kendaraan. Kulihat lihat Ibu dan saudara perempuanku telah bersiap-siap ngetam padi dengan ani-ani. Padi menguning merunduk penuh khusuk, seakan memangil  tuanya untuk segera memanen mereka. Ibuku dan saudari perempuanku akhirnya turun dari pondok yang berdinding kulit kayu. Begitu tentram berada dikebun yang terdengar hanya suara burung pagi yang menambah kedamaian, asap - asap putih  seperti kabut melebur jatuh diatas dedaunan apa saja melebur jadi tetesan embun yang basah, pokoknya di kebun itu benar-benar tenang, adem dan riuh.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun