Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan Pilihan

Musrenbang Desa Pancana, Masyarakat Partisipatif Membangun Desa

10 Februari 2015   21:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:29 591 0

Pemerintah Desa Pancana, Kamis, (4/2) kemarin menyelenggarakan agenda tahunannya yaitu musrenbang yang berlangsung di kantor Desa Pancana. Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang berlangsung setahun sekali ini diikuti oleh perwakilan dari masing-masing dusun dan dihadiri perwakilan dari BPD, Bappeda Kecamatan, BPMD, Dinas Perikanan, Dinas Perikanan, Dinas kehutanan Kecamatan Tanete Rilau, dan warga Desa Pancana. Musrenbang kali ini diikuti oleh 32 peserta laki-laki dan 30 orang perempuan, dengan komposisi yang hampir imbang ini harapannya pembangunan yang adil gender, dan betul-betul partisipatif.

Musrenbang merupakan salah satu rangkaian dari penyusunan RPJM Desa. RPJM Desa merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, kebijakan umum dan , dengan mengacu pada RPJM Daerah, program SKPD, lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencana kerja. Tahap penyusunan RPJM Desa ini dimulai dari tingkat dusun yaitu musyawarah dusun (musdus), kemudian berlanjut ke lokakarya desa, musrenbang desa, musrenbang kecamatan, dan musrenbang tingkat kabupaten. Di tingkat musyawarah dusun inilah masalah-masalah yang dirasakan masyarakat dipecahkan bersama-sama dengan menggali potensi yang ada. Dalam menggali masalah dan potensi ini digunakan sketsa dusun, diagram kelembagaan, dan kalender musim. Kemudian aspirasi dari musdus ini dibawa ke lokakarya desa. Dalam lokakarya, dilakukan pengelompokkan berdasarkan bidang, yaitu bidang fisik dan prasarana, bidang ekonomi, dan bidang sosial budaya. Barulah dalam musrenbang dilakukan perangkingan berdasarkan beberapa kriteria yang sudah ditentukan.

“Musrenbang itu forum musyawarah dalam memprioritaskan agenda pembangunan Desa Pancana. Situasi demokratis memungkinkan setiap orang untuk bicara dan menyampaikan pendapatnya dalam forum ini.” menurut Kepala Desa Pancana, Mukhlis Sulaiman, BA saat membuka acara musrenbang. Setelah pembukaan dari kepala desa, kemudian berlanjut dengan beberapa pemaparan seperti dari Pokja kesehatan yang menjelaskan tentang kondisi kesehatan masyarakat Desa Pancana yang masih rentan dengan penyakit diare dan DBD. Pemaparan lainnya yaitu tentang Alokasi Dana Desa yang disampaikan oleh Sekdes Pancana. Tak ketinggalan penjelasan tentang BUM Desa Sipurennu, suatu badan usaha yang didirikan oleh pemerintah dan masyarakat Desa Pancana dalam mendorong ekonomi di desa. Juga sosialisasi tentang Sistem Informasi Desa sebagai aplikasi yang akan memudahkan pelayanan masyarakat desa, sosialisasi web desa, dan launching radio komunitas “Suara Pesisir”.

Setelah semua pemaparan selesai, barulah kepala dusun dari 3 dusun di Desa Pancana (Dusun Kaworo, Dusun Pancana, dan Dusun Cenrapole) menyampaikan kembali hasil dari musyawarah dusun.

“Seringkali Desa Pancana ini, musrenbangnya menjadi percontohan bagi desa lain di Kabupaten Barru, jadi biasanya persiapannya agak repot” ujar Harlina (30), staff Desa Pancana. Saat H-1 tim Kabar Pesisir berkunjung ke kantor Desa Pancana, memang banyak orang yang sedang sibuk menyiapkan beberapa keperluan untuk musrenbang. Seperti saat ditemui Harlina sedang sibuk membuat bendera dari kertas dan lidi. Bendera-bendera beragam warna dengan tulisan “Sangat”, “Cukup”, “Kurang”. Ternyata bendera ini digunakan peserta musrenbang saat melakukan perangkingan.

Banyak masyarakat yang turut serta dan hadir dalam musrenbang, antusiasme yang tinggi karena mereka ingin tahu bagaimana kelanjutan dari aspirasi mereka yang sudah disampaikan saat musdus. Penyusunan RPJM Desa partisipatif ini perlu, untuk mewujudkan pembangunan desa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat tentunya menghadirkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap program pembangunan di desa dan mendorong masyarakat berperan dalam pembangunan desa.

Menurut staff Desa Pancana, Asrul (26), “musdus di tiga dusun berlangsung ada 21, 22, dan 23 Januari 2015, dan loka karya berlangsung 27/1 kemarin.” Acara inti dari musrenbang ini adalah perangkingan. Peserta musrenbang kemudian terbagi dalam kelompok kecil berdasar (bidang fisik dan prasarana, bidang ekonomi, dan bidang budaya ekonomi) yang terdiri dari 8 orang/kelompok. Dalam kelompok kecil inilah, bendera untuk voting prioritas ini digunakan. Bendera dengan tulisan “sangat” bernilai 3, “cukup” bernilai 2, dan “kurang” bernilai 1. Tiga kriteria dalam menentukan prioritas, yaitu: pertama, dirasakan banyak orang, mendesak, terdapat potensi, menghambat peningkatan pendapatan, dan sering terjadi. Kriteria kedua yaitu diakses, dikontrol, dan dimanfaatkan oleh perempuan dan laki-laki miskin secara langsung atau tidak langsung. Kriteria ketiga adalah perempuan dan laki-laki rentan menjadi sasaran.

Dari proses perangkingan mulai terlihatlah bagaimana arah prioritas pembangunan Desa Pancana untuk 5 tahun mendatang. Hasil perangkingan di bidang fisik dan prasarana, yang menjad prioritas adalah pembangunan jalan yang menghubungkan Dusun Cenrapole dan Dusun Kaworo, pembangunan tanggul pemecah ombak sebagai upaya pencegahan dari ancaman abrasi pantai, kemudian perbaikan jalan yang seringkali rusak saat hujan yang menghambat pengangkutan hasil panen.

Di bidang ekonomi, yaitu hal-hal yang mendorong masyarakat Desa Pancana bisa berdaya secara ekonomi. Prioritas pertama adalah pengadaan traktor mini bagi petani yang kesulitan mengolah tanah saat akan menanam palawija di musim kemarau. Kemudian pengadaan alat tangkap (jaring) sebanyak 300 set untuk 130 nelayan di Desa Pancana. Pengadaan pupuk bersubsidi bagi kelompok tani. Bantuan modal usaha untuk BUM Desa Sipurennu sebesar 157 juta serta peningkatan kapasitas pengurus BUM Desa, Pengadaan kebun bibit rumput laut seluas 2 Ha bagi petani rumput laut sehingga ketersediaan bibit terjaga.

Di bidang sosial budaya, prioritas utama adalah pembangunan gedung PAUD, kemudian bantuan bahan bagi warga miskin untuk perbaikan rumah, perbaikan Pustu Pancana, perbaikan sarana kesehatan Polindes di Dusun Cenrapole, dan pemeriksaan/penanganan medis bagi 10 KK petani rumput laut yang mengalami gatal-gatal.

Setelah perangkingan selesai, kemudian dilakukan identifikasi berdasarkan sumber pendanaan. Beberapa ada yang didanai oleh APBD Kabupaten, APBD Provinsi, atau APBN. Ada juga yang didanai oleh ADD, PNPM, PPIP, dan secara swadaya. Beberapa kegiatan yang memungkinkan dibiayai secara swadaya dan dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat desa, malah ini akan lebih cepat terasa manfaatnya.

Proses dari Musrenbang Desa ini kemudian berlanjut ke Musrenbang tingkat Kecamatan. Menurut Harlina, “Untuk perangkingan di Musrenbang Kecamatan, Desa Pancana mengirim perwakilan 2 perempuan dan 4 laki-laki. Serta menyampaikan beberapa usulan ke tingkat kecamatan yaitu 5 dari bidang ekonomi, 5 dari sosial budaya, dan 5 dari fisik dan pembangunan.” Proses penyusunan RPJM Desa yang berlangsung di Desa Pancana ini sudah berlangsung dengan baik dan partisipatif, ke depannya hanya perlu dipastikan masyarakat tetap berpartisipasi dan mengawasi pembangunan di desanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun