Gunung Kidul, sebuah kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah dan kearifan lokal yang kaya, disisi lain secara budaya kabupaten gunung kidul memilki tradisi budaya yang masih sangat terjaga dengan baik yang sangat besar untuk kemajuan budaya dalam pembangunan. Namun, selama ini, pembangunan di Gunung Kidul masih tertinggal dibandingkan dengan kabupaten lain di Yogyakarta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Keterbatasan infrastruktur: Gunung Kidul memiliki wilayah yang sebagian besar berupa pegunungan kapur dan karst. Hal ini menyebabkan keterbatasan lahan untuk pembangunan infrastruktur dan permukiman. Infrastruktur masih belum memadai, seperti jalan, jembatan, dan sistem irigasi. Hal ini menyebabkan akses ke berbagai wilayah di Gunung Kidul masih sulit dan terhambat.
- Keterbatasan modal:Â Banyak pelaku usaha di Gunung Kidul yang memiliki keterbatasan modal sehingga mereka sulit untuk mengembangkan usahanya. Kurangnya investasi dari sektor swasta menyebabkan lambatnya pembangunan infrastruktur dan ekonomi.
- Politik dan Birokrasi:Â Kurangnya koordinasi antar instansi pemerintah di Gunung Kidul menyebabkan lambatnya pengambilan keputusan dan pelaksanaan program pembangunan. Biaya birokrasi yang tinggi untuk mengurus perizinan dan lainnya menyebabkan investor enggan untuk berinvestasi.
KEMBALI KE ARTIKEL