Menurut Neisser (1979), kognisi adalah kegiatan organisme (manusia) untuk mengetahui, memperoleh, mengorganisasikan, dan menggunakan pengetahuan. Strenberg (1999) pun menyumbangkan pengetahuannya mengenai kognisi, menurutnya kognisi berkaitan dengan bagaimana orang mempresepsi, mempelajari, mengingat dan memikirkan informasi. Sebenarnya masih banyak lagi pengertian-pengertian mengenai kognisi, namun dari kedua statement tersebut sudah dapat kita ketahui dan pahami mengenai apa kognisi itu. Kognisi merupakan kegiatan organisme manusia untuk mengetahui, mempresepsi, mempelajari, memperoleh, memikirkan, mengorganisasikan dan menggunakan pengetahuan tersebut. Oleh karena itu kognisi sangatlah penting dalam kehidupan kita karena tanpa kognisi kita akan benar-benar menjadi orang yang tidak mengetahui apa arti kehidupan yang sesungguhnya, kita hanya akan menjadi sebuah robot yang memenuhi semua perintah tuannya tanpa ada penjelasan untuknya mengapa saya harus melakukan itu, robot tidak memerlukan penjalasan apapun karena yang ada di otaknya hanyalah tong kosong yang setiap harinya hanya akan diisi oleh omongan tuannya yang ia percayai.
Sejalan dengan waktu yang terus berlalu, akhirnya kognisi pun masuk kedalam ranah psikologi. Kognisi disini dianggap sebagai suatu ilmu yang sangat penting dibahas di dalam psikologi, karena kognisi sangat berkaitan dengan manusia yang dipelajari di psikologi. Akhirnya psikologi pun berkolaborasi dengan kognisi dan memunculkan sebuah ilmu pengetahuan baru didalam naungan psikologi yaitu Psikologi Kognitif. Psikologi kognitif adalah pendekatan teoritis dalam psikologi yang mempelajari struktur serta proses mental manusia yang meliputi perolehan, penyimpanan, pengambilan dan penggunaan pengetahuan.