Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Shalat Kok Dipaksa?

16 November 2013   12:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:06 708 1
A : "Shalat kok pakai maksa ?! Shalat itu urusan pribadi manusia dengan Tuhannya. Kamu gak usah maksa-maksa anak buahmu untuk shalat !"

B : "Lho, saya kan pemimpin di sini. Saya berhak dan berkewajiban mengingatkan dan memerintahkan anak buah saya untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya."

A : "Ibadah itu kewajiban mereka dengan Tuhannya. Gak ada urusannya dengan kamu sebagai pimpinan daerah !"

B : "Lhah, kan saya pimpinan mereka dan mereka Muslim ?? Kewajiban setiap Muslim adalah sholat. Memangnya ada yang salah dengan mewajibkan mereka shalat berjamaah ? Apakah sholat berjamaah itu tindakan kriminal, melanggar hukum ? Apakah dengan mewajibkan mereka shalat berjamaah dikuatirkan mereka bisa menjadi jahat, ekstrim, teroris, atau turun kinerjanya, "

A : "Ya gak begitu... Tapi shalat itu kan urusan pribadi bukan urusan publik. Kamu itu sudah terlalu mencampuri urusan pribadi mereka. Aturan itu mengkacaukan urusan privat dg urusan publik ."

B : "Urusan pribadi bagaimana ? Jelas2 perintahnya itu sholat berjamaah, bukan shalat sunnah. Kl sholat sunnah itu urusan pribadi mereka, kalau sholat berjamaah itu urusan bersama, urusan publik, bukan urusan pribadi. Eh, lagipula mengacaukannya dari sisi mana ? Mengajak ibadah kok dianggap mengacaukan, aneh kamu ini !"

A : "Ya jelas mengacaukan. Masak hanya gara-gara tidak ikut shalat Dzhuhur berjamaah, PNS anak buah kamu bakal dikenai sanksi ?! Itu namanya pemaksaan yang gak bener ! Melanggar HAM !

B: "Lha memangnya siapa yang mau kasih sanksi ? Yang kena sanksi hanya mereka yang tidak mau sholat berjamaah. Kalau yang sedang ada urusan atau berhalangan, asal ada alasan yg masuk akal, ya gak akan dikenai sanksi. Kayak biasanyalah. Kl terpaksa meninggalkan kewajiban ya harus izin dulu. Gampang kan ?  Gitu aja kok repot ?"

A : "Terserah kamulah kalau tetap ngeyel. Repot memang berbicara dengan orang yang fanatik, berpikiran sempit dan merasa paling benar sendiri. Saya akan ajak mereka untuk melawan dan menolak kebijakanmu yang lebay itu. Kalau anak buahmu para PNS itu takut, masyarakat sipil akan saya ajak untuk bergerak ikut memprotes aturan konyolmu itu."

B : "Sebentar, kamu ini Muslim atau bukan sih ? Kok cara berpikirmu seperti bukan Muslim."

A : "Justru karena saya Muslim, saya berani bicara begini. Allah sendiri tidak pernah memaksa umatnya untuk begini ataupun begitu, kok kamu sok alim dan kayak paling benar sendiri pakai maksa2 anak buahmu untuk shalat berjamaah ?!"

B : "Bung, kalau anda Muslim, logika anda paraaaah banget. Kalau saya sok alim dan merasa paling benar sendiri, untuk apa saya ajak anak buah saya sholat berjamaah ? Mendingan saya sendirian saja yg shalat, jadi bisa keliatan paling alim dan paling benar sendiri di kantor. Kalau saya ajak2 mereka, berarti saya ingin membuat mereka menjadi alim dan saya ingin mengajak mereka untuk sama2 menjadi benar."

A : "Kamu memang suka ngeyel. Eh, surga itu luas, gak sesempit yang kamu kira !"

B : "Emang juga siapa yang bilang surga itu sempit ? Makanya karena luas, tidak ada salahnya kan saya ajak seluruh anak buah saya untuk bisa sama2 kelak masuk surga ?? Itu sebabnya saya wajibkan mereka untuk selalu shalat berjamaah. Paham gak sih, lo ?!"

A : "Dasar ngeyelan. Kamu tau gak, saya ini peneliti dari lembaga yang bergerak dalam urusan kerukuan umat beragama yang juga meneliti kelompok2 yang intoleran di Indonesia. Gak main2 lho. Jelas sekali dan kasat mata, aturan yang memaksa PNS untuk shalat Dzuhur berjamaah yg kamu keluarkan sudah bertentangan dengan ajaran agama Islam dan bahkan HAM. Akan saya tulis dalam laporan tahunan tentang pengekangan kebebasan beragama dan pemaksaan dalam pelaksanaan beribadah di tempatmu ini. Biar seluruh dunia tahu. "

B : Karepmu. Yg jelas, kalau kamu Muslim, kamu coba deh berpikir pakai otak dan akal sehat kamu, apakah mengajak dan mempengaruhi orang untuk menentang dan melawan pimpinannya yang mengajak sholat berjamaah termasuk kategori memelihara kerukunan umat beragama ataukah justru memprovokasi dan memecah belah umat beragama ? Terus pikirkan juga, mengajak orang untuk shalat berjamaah dibanding mengajak orang untuk meninggalkan sholat berjamaah, manakah yang jelas-jelas melanggar HAM, Pancasila dan ajaran agama Islam ? Lagipula ngapain kamu kok kayak gak terima banget kalau saya mewajibkan anak buah saya sholat berjamaah di lingkungan kerja saya, memangnya kamu rugi apa ? Memangnya kamu ini siapa sebenarnya ? "

----Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya.” (HR Bukhari dan Muslim)-------

-------- Dari Abu Sa’id Al Khudry -radhiyallahu ‘anhu- berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim no. 49) -------------

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun