Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

KH Hasyim Asyari

26 Juli 2024   20:17 Diperbarui: 26 Juli 2024   20:26 31 0
Hadhrotusy Syeikh KH. M. Hasyim Asy'ari;
Ulama' Nusantara Bertaraf Dunia
Oleh: Achmad Roziqi

=====

Nama dan Nasab Mulia
Muhammad Hasyim bin Asy'ari bin Abdul Wahid bin Abdul Halim yang bergelar Pangeran Benowo bin Abdurrohman yang bergelar Joko Tingkir Raja Hadi Wijaya bin Abdullah bin Abdul Aziz bin Abdul Fattah bin Maulana Ishaq Ayah Raden Ainul Yaqin yang tersohor dengan Sunan Giri.

Beliau lahir di Gedang, sebuah desa di Jombang sebelah utara pada hari Selasa 24 Dzul Qo'dah 1287 H bertepatan dengan 14 Februari 1871 M.

[Muqoddimah Adab al Alim wa al Muta'allim, halaman. 3]

=====

Tafaqquh fid Diin
a. Berguru kepada Ulama' Nusantara
1. Belajar langsung dari Ayah dan Kakek, menghafal beberapa matan dan nadhom dari berbagau cabang keilmuan.
Di usia 15 tahun, Hadhrotusy Syeikh memulai pengembaraan dalam mencari ilmu, diantaranya:
2. Belajar di Pondok Wonorejo Jombang,
3. Belajar di Pondok Wonokoyo Pasuruan,
4. Belajar di Pondok Langitan Tuban,
5. Belajar di Pondok Tenggilis Surabaya,
6. Belajar di Pondok Demangan Bangkalan dibawah asuhan Syaikhona Kholil,
7. Belajar di Pondok Siwalan Panji Sidoarjo,
8. Belajar kepada Syeikh Sholeh Darat Semarang.

[Syeikh M. Hasyim Asy'ari wa Juhuduhu fi Nasyr al Sunnah al Nabawiyyah bi Indonesia karya Ustadz Dr. H. Abdus Shomad, MA. Halaman 71-72]

=====

b. Berguru kepada Ulama' Makkah
Hadhrotusy Syeikh belajar di Makkah mulai tahun 1308 H - 1314 H.
[Al 'Allamah Muhammad Hasyim Asy'ari Wadhi' Labinah Istiqlal Indonesia karya Asad Syahab, halaman 11-12].

Berikut beberapa Guru Hadhrotusy Syeikh semasa di Makkah:
1. Sayyid Bakri Syatha al Dimyathi,
2. Syaikh Mahfudz bin Abdullah al Tarmasi,
3. Sayyid Alawi bin Ahmad al Saqof,
4. Sayyid Husain bin Muhammad al Habsy,
5. Sayyid Abbas al Maliky,
6. Syaikh Syu'aib bin Abdur Rahman al Dakali,
7. Syaikh Muhammad al Nawawi al Bantani,
8. Syaikh Ahmad Khotib al Mankabawi,
9. Syaikh Sa'id Yamani,
10. Syaikh Rohmatulloh al Utsmani al Hindy,
11. Syaikh Ahmad Amin al 'Athor,
12. Syaikh Ibrohim Arab,
13. Syaikh Sholih Bafadhol,
14. Sayyid Sulthon Hasyim al Daghistani,
15. Sayyid Abdullah Zawawi,
16. Sayid Ahmad bin Hasan al Athos,

[Syeikh M. Hasyim Asy'ari wa Juhuduhu fi Nasyr al Sunnah al Nabawiyyah bi Indonesia karya Ustadz Dr. H. Abdus Shomad, MA. Halaman 73-80]

=====

Kaderisasi Ulama'
Sepulang dari Makkah, pada tanggal 26 Robiul Awwal 1317 yang bertepatan dengan 3 Agustus 1899, Hadhrotusy Syeikh mendirikan Pesantren Tebuireng.

[Muqoddimah Adab al Alim wa al Muta'allim, halaman. 4]

Dalam semua literatur sejarah, Hadhrotusy Syeikh KH. M. Hasyim Asy'ari dikenal luas sebagai maha guru ulama Nusantara. Data Jepang menunjukkan bahwa terdapat 20.000 ulama Jawa yang pernah belajar di Pesantren Tebuireng di bawah asuhan Hadhrotusy Syeikh. Chairul Anam bahkan memaparkan data 25.000 ulama Jawa adalah murid Hadhrotusy Syeikh.

[KH. Abdul Hakim Mahfudz]

Jaringan Ulama' Dunia
Hadhrotusy Syeikh KH. M. Hasyim Asy'ari memiliki jaringan yang sangat luas dan terkoneksi dengan banyak pemimpin dunia Islam saat itu. Diantaranya adalah:
1. Syaikh Abdul Aziz al Tsa'alaby,
2. Sayyid Dhiya al Din al Syirozy, beliau adalah musuh besar Inggris,
3. Pangeran Syakib Arselan,
4. Pangeran Abdul Karim al Khattaby,
5. Sayyid 'Alawy bin Thohir al Haddad, beliau adalah Mufti Kesultanan Johor
6. Muhammad Ali,
7. Syaukat Ali, keduanya berasal dari India,
8. Muhammad Ali Janah,
9. Muhammad Iqbal,
10. Sayyid Hibah al Din al Syahrostani, beliau adalah Mentri Pendidikan dan Ketua Majlis Pertimbangan di Iraq,
11. Syaikh Yusuf al Dijwy.

[Al 'Allamah Muhammad Hasyim Asy'ari Wadhi' Labinah Istiqlal Indonesia karya Asad Syahab, halaman 28-29].

=====

Pujian Ulama'
Diantara Ulama' dunia yang memuji karya Hadhrotusy KH. M. Hasyim Asy'ari:
1. Syaikh Sa'id bin Muhammad al Yamany, beliau adalah salah satu Aimmah Syafi'iyyah di Makkah,
2. Syaikh Abdul Hamid Sunbul Hadidy, beliau adalah salah satu Aimmah Hanafiyyah,
3. Syaikh Hasan bin Sa'id al Yamany,
4. Syaikh Muhammad Aly bin Sa'id al Yamany,
[Adab al Alim wa al Muta'allim, halaman. 102-108]

5. Al Allamah Al Fadhil Al Syaikh Muhammad Ma'shum bin Ali,
6. Al Allamah Al Fadhil Al Syaikh Ahmad Sahal bin Muhammad Manshur,
[Al Nur Al Mubin, halaman. 83-85]

6. Beberapa Ulama' Besar Al Azhar Al Syarif, yaitu Syaikh Yusuf al Digwy, Syaikh Mushthofa Abu Yusuf Al Hijami dan Syaikh Ahmad Sa'd Aly,
[Al Tambihat Al Wajibat, halaman. 3-5]

7. Al Alim Al Allamah Syaikh Abu Manshur Sembung Jombang,
8. Al Alim Al Allamah Syaikh Muhammad Anwar bin Muhammad Alawi Jombang,
9. Al Alim Al Allamah Syaikh Muhammad Alawi Jombang,
10. Al Alim Al Allamah Syaikh Muhammad Faqihuddin bin Abdul Karim Sekar Putih Nganjuk,
11. Al Alim Al Allamah Syaikh Abdul Hamid bin Syaikh Hasbulloh Tambakberas Jombang,
12  Al Alim Al Allamah Syaikh Abdul Wahab bin Syaikh Hasbulloh Tambakberas Jombang
[Al Jasus fi Bayan Al Naqus, halaman. 16-20]

=====

Catatan Ulama' tentang Hadhrotusy Syeikh KH. M. Hasyim Asy'ari
1. Muhammad Asad Syahab dalam karyanya yang berjudul Al Allamah Muhammad Hasyim Asy'ari Wadhi' Labinah Istiqlal Indonesia,
2. Dr. Abdur Rahman Yusuf Al Mar'asyli dalam karyanya yang berjudul Natsr al Jawahir wa al Duror fi Ulama' al Qorn al Robi' Asyr,
3. Dr. Ahmad bin Muhammad al Maghriby dalam karyanya yang berjudul Al 'Inayah bi al Qur'an al Karim fi Makkah al Mukarromah,
4. Dr. Abdus Shomad (UAS) dalam disertasinya yang berjudul Syeikh M. Hasyim Asy'ari wa Juhuduhu fi Nasyr al Sunnah al Nabawiyyah bi Indonesia.

=====

Semangat Ulama' Dunia dalam Mengkaji Karya Hadhrotusy Syeikh KH. M. Hasyim Asy'ari
Berikut diantara Ulama' dari luar negeri yang mengkaji karya Hadhrotusy Syeikh:
1. Habib Umar al Hafidz Yaman membaca Adab al Alim wa al Muta'allim,
2. Syaikh Yasir Al Adnani bin Salim Asy Syuhairi Yaman sedang mensyarah Al Risalah Al Tauhidiyyah,
3. Syeikh Hisyam al Kamil, beliau adalah salah satu Ulama' Al Azhar. Beliau akan menyarah Al Nur Al Mubin.

=====

Wejangan Hadhrotusy Syeikh dalam Tafaqquh fid Diin
Berikut beberapa Wejangan Hadhrotusy Syeikh:

Tidak ada kebaikan bagi suatu umat jika generasi penerusnya bodoh, hanya dengan ilmulah suatu umat akan menjadi baik.

[Al 'Allamah Muhammad Hasyim Asy'ari Wadhi' Labinah Istiqlal Indonesia karya Asad Syahab, halaman 28-29].


Puncak dari keilmuan adalah mengamalkannya.


Tanpa adab yang baik,
Tanpa sifat yang terpuji,
Dan Tanpa akhlaq yang mulia, semua amal-amal keagaamaan akan sia-sia.

[Adab al Alim wa al Muta'allim, halaman. 11-14]

=====

Terima kasih

Cairo, 19 Februari 2024

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun