Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Dalam Pengaruh Explosions In The Sky

28 Oktober 2010   17:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:01 110 0
Kadar emosimu telah jenuh. Mungkin harimu memang sedang ricuh. Atau kau sudah lelah bersabar sehari penuh...

Rebahkan tubuhmu. Tengadah ke atas, pada lampu. Berkediplah sekali waktu. Bernafas yang tenang. Dan sudah, itu saja...selanjutnya diam. Diam dan dengarkan...

Mereka tahu, kau bukan tipikal orang yang suka berteriak-teriak bukan? atau kau suka, hanya saja semua orang sudah kelewat pekak untuk mendengarkannya. Sudah tak apa... Diam... Diamlah saja...

Dan dengarkan mereka bertanya...

Who's doing this? Who's killing us, robbing us of life and light, mocking us with the sight of what we mighta known? Does our ruin benefit the earth, does it help the grass to grow or the sun to shine? Is this darkness in you, too? Have you passed through this night?

Bukankah itu keadaanmu? Bukankah itu juga pertanyaan-pertanyaanmu? Kau pun tak tahu apa gerangan yang sedang menyergapmu.

Mungkin sepi... Mungkin tangan yang dulu kau genggam tapi kini pergi... Atau mungkin kau hanya tak tahu harus pulang kemana lagi.

Jadi kau habiskan saja delapan hari itu sendiri. Sampai malam ini. Malam ketika bulan benderang itu jatuh, lalu pecah, dan kau cuma bisa pasrah.

Kau berjuang keras untuk nafasmu yang pertama setelah koma, tapi kau terlalu payah...

Tidurlah...Tidurlah...

Dengan mata, logika dan jiwa yang lelah...

*dalam pengaruh Explosions In The Sky*

Explosions in the Sky is an American instrumental post-rock band from Texas. The band has garnered popularity beyond the post-rock scene for their cinematic, elaborately developed guitar work, narratively styled instrumentals, what they refer to as "cathartic mini-symphonies," and their enthusiastic and emotional live shows.

Songs: Have you passed through this night?; So long, lonesome; Your hands in mine (Goodbye); What Do You Go Home To, Day 1 s/d Day 8 from album The Rescue; The moon is down, The first breath after the coma; With tired eyes, tired minds, tired souls, we slept, etc

Bagi saya mendengar lagu-lagu mereka disaat lelah bisa jadi semacam mekanisme pasrah pada lelah itu sendiri. Menyelami dan menikmatinya. Istirahat mungkin sederhananya...

Terkadang buat saya, lagu mereka juga menjadi senjata mengalahkan marah. Dan menggantikannya dengan keluhan semi kontemplatif semacam "Ya Allah....Saya capek Ya Allah..." Rasanya seperti anda gerah, tapi anda tidak memilih untuk meledakkannya kuat-kuat. Anda memilih ledakan yang moderat. Yang agak sunyi dan kadang berujung pada beberapa tetes air merembes di pipi.

Memutar lagu-lagu mereka dengan urutan yang tepat saya rasa bisa menjadi semacam terapi. Dimana anda melepaskan lelah, lalu dipacu untuk bangkit lagi. Karena memang tak semua lagu mereka jadi pemacu galau. Beberapa terasa seperti gulungan tisu yang anda pakai untuk menyeka ingus seusai sesi menangis dengan durasi agak berlebihan. Beberapa lagu mereka membersihkan dan dengan sangat pelan, menguatkan.

Explosions In The Sky... Mengubah semburat emosi di langit yang luas menjadi awan, lalu hujan, yang lalu turun menjatuhi kita lagi, dengan tetesan dingin dan bau basah yang wangi...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun