Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Erik Prayoga, Revallino Dwi Cahya, dan Moch Zainal Arifin, terungkap bahwa proses pendataan penduduk di wilayah tersebut masih mengalami kendala dalam hal efisiensi. Observasi lapangan, wawancara dengan pihak terkait, dan analisis kebutuhan masyarakat membuka mata akan tantangan utama yang dihadapi dalam proses ini.
Pendataan yang belum terorganisir dengan baik menjadi titik fokus bagi tim peneliti. Melalui pengarsipan data penduduk dalam bentuk buku agenda digital, mereka berharap dapat mengatasi masalah efisiensi dan menyediakan platform informasi yang lebih terstruktur. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan sarana dan prasarana, serta memberikan inovasi dalam bidang sosial dan kependudukan di Kelurahan Medokan Semampir.
Namun, lebih dari sekadar solusi teknis, kolaborasi antara mahasiswa KKN dan masyarakat lokal membawa dampak yang lebih dalam. Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa pengabdian masyarakat melalui program KKN bukanlah sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan kesempatan untuk menciptakan perubahan yang berarti bagi lingkungan sekitar. Melalui kerja sama yang erat, mereka tidak hanya mengatasi masalah yang ada, tetapi juga menginspirasi perubahan yang berkelanjutan dalam hal pelayanan dan inovasi sosial.
Dengan adanya langkah ini, kita diingatkan akan potensi besar yang dimiliki oleh kolaborasi dan inovasi dalam menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Oleh karena itu, mari kita terus mendukung dan mendorong upaya-upaya seperti ini, karena di dalamnya terdapat kekuatan untuk mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi kita semua.
#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntagSurabayaKeren #PelayananPublik