Dalam Islam, manusia diposisikan sebagai khalifah di bumi, yang diberi tanggung jawab untuk menjaga dan mengelola dunia dengan adil dan bijaksana. Prinsip-prinsip Islam, seperti keadilan ('adl), kebaikan (ihsan), dan menjaga kehidupan (hifz al-nafs), sangat menekankan pentingnya etika dan moralitas dalam setiap tindakan manusia. Oleh karena itu, penerapan teknologi yang mampu mempengaruhi kehidupan manusia secara mendalam, seperti AI, perlu dikaji secara seksama dari sudut pandang agama.
Meskipun AI menawarkan banyak manfaat, seperti peningkatan efisiensi dan aksesibilitas, terdapat juga kekhawatiran bahwa AI dapat mengganggu nilai-nilai kemanusiaan, seperti dehumanisasi dan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan moralitas. Di tengah cepatnya perkembangan teknologi, penting untuk menilai apakah penerapan AI sejalan dengan prinsip-prinsip Islam atau justru bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam agama ini.
Tulisan ini mengungkap dampak AI dari perspektif Islam, dengan menelaah bagaimana AI dapat mendukung atau mengancam nilai-nilai inti dalam ajaran Islam. Selain itu, penelitian ini juga akan membahas pandangan ulama dan fatwa terkait penerapan teknologi modern, serta bagaimana umat Islam dapat menavigasi tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh AI dalam kehidupan sehari-hari.