Ibarat anak sekolah yang sebentar lagi mau ujian kelulusan, maka mau tidak mau dan siap tidap siap, Anak harus mengikuti apa yang sudah dijadwalkan. Sistem kebut semalam, tentunya masih lebih baik dibandingkan dengan anak yang sama sekali tidak mempersiapkan diri menghadapi ujian tersebut. Tujuannya cuma satu : LULUS. Masalah nilai dan ilmu menjadi prioritas belakangan. Demikian halnya dalam menjawab tantangan AFTA 2015. Indonesia sebagai peserta dalam Organisasi Asean, mau tidak mau dan siap tidak siap harus mengikutinya sesuai Jadwal. Kita, harus siap menghadapinya. Masalah kita berhasil atau gagal itu urusan belakangan. Yang penting kita harus Optimis, kita harus SIAP (titik).
KEMBALI KE ARTIKEL