Dimesjid yang dekat rumah saya lazim melaksanakan shalat tarawih dengan jumlah 20 rakaat karna memang masyarakat disini mayoritasnya nahdiyin.
Dalam artikel ini saya tidak berniat membahas antara shalat tarawih yang 8 rakaat ataupun 20 rakaat manakah yang lebih utama.
Karna ketika kita membahas mana yang lebih utama itu kita tidak bisa langsung serta merta mengatakan yang rakaat sekian lebih utama karna memang perlu dilakukan perincian khusus terhadap syarat syarat tertentu baru setelah itu baru disimpulkan.
Dalam hal ini saya sedikit ingin ceritakan perihal pelaksanaan shalat Tarawih ditempat kami yang menurut saya sedikit unik.
Unik disini bukan berarti shalat tarawihnya berbeda dari yang lazim dilaksanakan melainkan hasil akhir yang didapatkan.
jika berbicara shalat tarawih terkadang yang menjadi fokus utama itu iman shalatnya. Apakah mengimaminya cepat atau  lambat.
Jujur ketika saya masih kecil dulu saya lebih senang dengan imam shalat yang bacaanya sedikit cepat agar shalat tarawihnya cepat siap *ehh.
Tapi itu dulu, kalau sekarang saya justru lebih suka imam tarawih yang membaca surat yang berbeda dibandingkan surah yang pada umumnya dibaca.
Kalau ditempat kami biasanya itu surah yang sering dibaca adalah urutanya dari surah At Takassur-Al Lahab. Nah saya lebih suka jika imamnya baca surah lain juga agar surahnya lebih bervariasi dan tidak membuat para makmum bosan.
Walaupun pada kenyataannya juga sangat jarang terjadi ditempat saya. Palingan yang membaca surah lain hanya segelintir imam yang notabene adalah diketahui bahwa imam itu hafidz quran. Lainnya tetap seperti surah yang saya sebutkan diatas.
Mungkin fenomena ini hanya terjadi di desa desa, karna yang saya lihat untuk pelaksanaan shalat ditarawih dikota yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal saya ayat ataupun surah yang dibacakan itu jauh lebih bervariasi. Saya rasa mungkin kulturnya yang sediit berbeda sehingga begini adanya.
Selain itu hal yang saya rasa cukup unik dalam shalat Tarawih ditempat saya adalah tentang durasi selesainya.saya coba bandingkan antara imam yang bacaannya cepat dengan imam yang bacaanya lambat selesainya tetap jam 21:30.
Waktu Isya Di Aceh utara saat ini sekitar jam 19:52. Sehingga untuk mulai shalat Tarawih anggap saja dari jam 20:05.
Jika melihat fenomena durasi shalat menjelaskan bahwa tidak memberikan hasil yang berbeda antara imam yang bacaan cepat dengan imam yang bacaan lambat.
Maka daripada itu saya rasa akan lebih baik jika pelaksanaannya lebih santai alias imam bacaanya tidak cepat sehingga makmum pun tidak terburu buru dan cepat lelah dalam shalatnya serta membuat para jamaah menjadi lebih kusyuk.
Demikian sedikit kisah tentang pelaksanaan shalat Tarawih ditempat kami. Bagaimana dengan pelaksanaan shalat Tarawih ditempat anda? Boleh dong share dikolom komentar.