Kekalahan di laga terakhir membuat dua negara beda benua ini mengikuti jejak Prancis yang mengakiri babak fase grup dengan cacat.
Ketiga negara yang sudah memastikan diri lolos sejak matchday kedua tersebut tampil setengah hati di laga terakhir dengan banyak menurunkan pemain lapis kedua.
Tujuannya adalah untuk mengamankan skuad inti dari cedera dan kartu kuning yang mungkin tercipta sekaligus meberikan kesempatan unjuk gigi bagi para pemain pelapis.
Selain berkesempatan menunjukkan peforma terbaik di lapangan, skuad pelapis juga bisa benar-benar ikut merasakan atmosfer bertanding di piala dunia sejak menit awal.
Akan tetapi keputusan tersebut justru membuat ketiga negara gagal mencatat rekot sempurna dengan 100% kemenangan.