"Hai, Na.. Gimana kabarnya sekarang?"
Karena aku penasaran, aku cek kontak nomor itu di Blackberryku. Sontak aku ga nyangka kalau yang SMS adalah Mbak July Mardiyah. Sejenak aku berpikir, betapa sudinya dia SMS aku? Padahal aku sudah meluluh lantakkan kehidupannya, tanpa sengaja.. (*maaf).
Lantas, pikiranku flashback ke bulan puasa tahun lalu. Masih teringat sangat jelas dia menamparku. Yah, saat itu aku masih ingat sekali bahwa seluruh badanku gemetaran dan aku amat sangat merasa bersalah atas kelakuanku sendiri. Seharusnya aku sudah mengerti dan sudah cukup dewasa bahwa hal itu sangat tidak boleh dilakukan. Akan tetapi, aku mengambil sisi positif dari SMS Mbak July. Mungkin ia ingin menjalin silaturahmi. Saat itu aku ingin sekali membalas SMSnya. Namun sayang, aku tidak punya pulsa. Karena tidak punya pulsa itu, lantas aku berpikir panjang. "Hmm, jika aku balas SMSnya, apakah akan berujung perang?", batinku.
Tak pernah ada negative thinking di benakku. Setelah aku membeli pulsa, aku membalas SMS Mbak July.
"Asslmlkum, Hi yaa.. Maaf baru punya pulsa. Maaf ini siapa?", aku masih berlagak gak kenal.
Mbak July membalas, "Bukannya sudah tahu ya? Kan sudah update status di FB. Tenang aja, SMSnya takkan berujung perang kok. Hehehe."
Aku membalas, "Wah, diam-diam kamu kepoin FBku ya, hahahah."
"Gak juga.. kan FBku kamu block, Na..", Mbak July membela diri.
Aku membalasnya juga mempertahankan pendirianku, "Hehe, maaf ya bukan aku deh kayanya yang block FBmu. Kalau nggak salah, dulu mantan kamu yang ngeblock. Nanti kalau aku buka FB lewat PC aku unblock deh."
"Gak usah, Na.. Kan kita juga bisa berhubungan lewat SMS..", balasnya.
Setelah itu aku sudah mulai mengantuk dan sempat tertidur sebentar kemudian selang beberapa lama aku membalas, "Ini Mbak July kan?". Heheh, mungkin itu pertanyaan yang sangat konyol. Tapi aku ingin memastikan, karena aku hampir tak percaya kalau Mbak July SMS aku. Atau mugkin juga karena aku mengantuk, jadi hanya pertanyaan itu yang muncul di benakku.
Beep..Beep.. aku buka SMSnya dengan mata sudah 2,5 watt. Aku masih sempat bisa membaca SMS balasannya. Isinya hanyalah, "yupp". Mungkin dia sudah mengantuk menunggu balasan SMSku yang sempat aku tinggal tidur, jadi hanya menjawab "yupp". Justru karena jawaban itu aku tidak jadi mengantuk. Mataku melek maksimal dan pikiranku kemana-mana.
"Haiihh, ini bener-bener Mbak July yang SMS aku..", batinku. Hadeeh, apa yang akan terjadi? Hhahaha. Perasaanku juga tak pernah aku membencinya. Semoga dia pun begitu. Yang aku takutkan adalah dia bisa saja membenciku terlalu dalam. Ahh.. aku berpikiran konyol lagi. Aku berpikir dan berpikir... Lalu aku menjawab SMSnya lagi, "Mbak July, kok sudi banget SMS Ratna. Kan Ratna sudah jahat sama Mbak July.... Trouble."
Hanya itu yang aku kirim. Namun, tak ada jawaban..
Pagi tadi sekitar jam 6. Beep..beep.. SMS masuk.
"Maaf, Na semalem aku ketiduran, selamat beraktifitas ya.."
"Iya, gakpapa Mbak Jul.. Selamat beraktifitas juga.."
Damai itu indah.
Diketik pada saat mengawasi Final Test @Philipines FIS