Teori disruption pertama kali diperkenalkan oleh Christensen. Disrupsi menggantikan "pasar lama" dalam industri dan teknologi untuk menghasilkan teknologi baru yang lebih efisien dan lebih lengkap. Itu destruktif dan kreatif. Pemadaman listrik terkesan sangat masif dan tidak biasa, tidak hanya menyasar industri kecil saja, namun perusahaan-perusahaan besar juga tidak luput dari bahaya era ini. Keterbukaan dan kecanggihan menjadi kata kunci bagi para pengelola untuk terus berubah dan meningkatkan kualitas produksi agar mampu terus bersaing. Fenomena baru yang disebut disrupsi merupakan bagian dari globalisasi. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan kekacauan sebagai pemusnahan. Diartikan dalam kehidupan sehari-hari, disrupsi merujuk pada perubahan mendasar atau fundamental, yakni berkembangnya teknologi yang bertujuan untuk mengisi kekosongan dalam kehidupan manusia.
KEMBALI KE ARTIKEL