Kegiatan yang dilaksakan di aula sekolah tersebut diikuti oleh 192 orang tua siswa.
Maraknya kasus perundungan yang terjadi di berbagai tempat dan sebagian terjadi di lingkungan pendidikan menjadi perhatian bagi setiap sekolah untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi anti perundungan.
Menurut  Sugeng Triatmono, S.E., M.Pd. selaku kepala sekolah, kegiatan tersebut dalam rangka menyamakan pemahaman orang tua dan komite terhadap maraknya kasus perundungan di berbagai tempat.
"Sebagai upaya pencegahan  bersama terjadinya perundungan antara sekolah, orang tua, siswa, komite sekolah, dan masyarakat," ungkapnya.
Kegiatan tersebut juga menindaklanjuti arahan dari Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga agar setiap sekolah melaksanakan kegiatan terkait dengan upaya pencegahan perundungan.
Sementara Sutrisno selaku komite sekolah mengatakan, tanggung jawab utama untuk mendidik anak adalah pada orang tua.
"Saya harap jangan bosan untuk membimbing dan menasehati putra putrinya," pintanya.
Di tempat yang sama Devita Inka Agustiani selaku pemateri mengemukakan orang tua lebih intens mengecek penggunaan handphone putra putrinya untuk meminimalkan terjadinya perilaku  negatif.
"Pendampingan orang tua dan pengawasan lebih intens, cek HP anak-anak mencegah perilaku negatif," paparnya.
Kegiatan diakhiri dengan tanya jawab dan ikrar bersama pencegahan terjadinya perundungan.
Sementara Jasman, salah satu orang tua siswa yang mengikuti kegiatan tersebut mengapresiasi kampanye anti perundungan tersebut.
"Sangat mendukung kegiatan ini, nasehat guru biasanya akan lebih diperhatikan oleh anak-anak," pungkasnya (RP)
