Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

SMP Negeri 2 Pengadegan Gelar IHT Pengimbasan Sekolah Penggerak

3 Agustus 2023   16:37 Diperbarui: 3 Agustus 2023   18:24 397 0
PURBALINGGA --  SMP Negeri 2 Pengadegan menggelar In House Training atau IHT Pengimbasan Sekolah Penggerak.

Kegiatan yang berlangsung di sekolah tersebut dilaksanakan  tanggal 13 - 26 Juli 2023, diikuti oleh seluruh dewan guru SMP Negeri 2 Pengadegan.

Sekolah Penggerak merupakan program pendidikan yang dikeluarkan oleh Kemdikbudristek pada tahun 2021 sebagai upaya untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar peserta didik secara holistik yang mencakup kompetensi literasi, numerasi, dan karakter diawali dengan pembinaan SDM unggul (guru dan kepala sekolah).

Menurut Fitriani Tri Rahayu, S.Pd selaku Kepala Sekolah tersebut mengatakan, tahun 2023 sekolah penggerak angkatan III, SMP Negeri 2 Pengadegan berhasil lolos menjadi  Sekolah Penggerak (SP). Pembinaan sekolah penggerak oleh Balai Besar Guru Penggetak Provinsi Jawa Tengah diawali dengan pelatihan sekolah penggerak secara daring selama kira-kira satu bulan.

"Peserta pelatihan adalah pengawas sekolah, kepala sekolah, dan dua guru (satu guru mata pelajaran dan satunya guru bimbingan konseling), yang nantinya akan menjadi tim komite pembelajaran," terangnya saat dikonfirmasi, Kamis, (3/8/2023).

Ia menambahkan sebagai tindak lanjut, peserta pelatihan sekolah penggerak diwajibkan untuk mengimbaskan seluruh materi kepada guru-guru di sekolahnya masing-masing. Selanjutnya sekolah tersebut melaksanakan IHT Pengimbasan Sekolah Penggerak sejak 13 - 26 Juli 2023.

"Pelaksanaan tanggal 13 dan 14 Juli dimulai sedari pagi karena peserta didik masih libur sekolah, sedangkan hari-hari selanjutnya dilaksanakan setelah peserta didik pulang sekolah," ungkapnya.

Sebagai informasi, narasumber dalam kegiatan tersebut adalah pengawas sekolah, Wasis Sudiantoro, S.Pd., M.Pd., kepala sekolah, Fitriani Tri Rahayu, S.Pd., guru mata pelajaran, Mutiasari, S.Pd., dan guru bimbingan konseling, Eri Setiawan, S.Pd. Para guru diwajibkan untuk mengikuti pre-test sebelum pelatihan. Materi-materi yang disampaikan, antara lain Orientasi Program Sekolah Penggerak, Refleksi Pembelajaran Kurikulum Merdeka, Penyusunan KOSP, Merancang Pembelajaran (CP, TP, ATP, dan Modul Ajar), Asesmen dan Pembelajaran, Perancangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka, Pemanfaatan Teknologi Prioritas, hingga materi Bimbingan Konseling, seperti Asesmen Bimbingan Konseling dan Strategi Pelayanannya.

Setiap narasumber dalam IHT pengimbasan tersebut memberikan materi dan tugas kepada guru-guru sebagai tolok ukur pemahaman. Guru secara mandiri atau kelompok dipersilakan untuk mempresentasikan hasil pengerjaannya. Sebelum mengakhiri IHT, para guru diwajibkan untuk mengisi soal post-test.

Fitirani berharap, setelah mengikuti IHT Pengimbasan Sekolah Penggerak, para akademisi di SMP Negeri 2 Pengadegan dapat mengaplikasikannya ke dalam perencanaan maupun proses pembelajaran agar nantinya benar-benar menjadi sekolah penggerak yang dapat menjadi teladan bagi sekolah-sekolah lain.

"Menjadi sekolah penggerak dan teladan dari segi guru yang unggul, perencanaan dan pembelajaran yang inovatif serta berbasis data, pemanfaatan media digital, dan juga sarana dan prasarana yang memadai," harapnya.

Sementara Annisa Mustikanthi, S.Pd, salah satu guru yang merupakan peserta IHT mengaku banyak mendapat manfaat setelah mengikuti IHT sekolah penggerak selama kurang lebih 2 minggu.

"Ilmu yang kami dapat sangat bermanfaat, akan kami terapkan dengan baik di sekolah untuk mengembangkan hasil belajar murid secara holistik sebagai upaya  mewujudkan transformasi pendidikan demi terwujudnya Profil Pelajar Pancasila," pungkasnya. (RP)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun