Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Workshop Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Produk Bernilai Ekonomis dan Edukasi Strategi Pemasaran

15 Januari 2024   20:15 Diperbarui: 15 Januari 2024   20:24 70 0
Pada tanggal 13 Januari 2024, di Desa Ngasem, lebih tepatnya di Balai Desa Ngasem, digelar workshop yang mengangkat judul "Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Produk Bernilai Ekonomis dan Edukasi Strategi Pemasaran" dengan Ratna Nabila Permataningrum dan Laily Khasinatil Asror sebagai pemateri. Acara ini menjadi momentum penting bagi masyarakat desa untuk memahami cara mengubah limbah menjadi produk yang bermanfaat. Pukul 12.00 WIB, suasana balai Desa Ngasem dipenuhi oleh kehadiran tokoh penting, Kepala Desa Ngasem, Ibu Ketua TP PKK se Desa Ngasem, Ibu-ibu anggota TP PKK Desa Ngasem, Dasawisma, RW, RT, serta segenap masyarakat desa.

Dengan diawali oleh pembukaan dari MC, acara dilanjutkan dengan sambutan hangat dari Kepala Desa Ngasem. Beliau menggarisbawahi pentingnya menjaga lingkungan sekitar dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama memanfaatkan limbah minyak jelantah. Materi pertama disampaikan oleh Laily dengan detail, menjelaskan langkah-langkah pemanfaatan limbah tersebut menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Acara selanjutnya dalam acara adalah demonstrasi pembuatan sabun dan lilin dari minyak jelantah. Ibu-ibu anggota TP PKK dan Dasawisma dengan penuh semangat mengikuti setiap tahap demonstrasi. Keantusiasan mereka mencerminkan antusiasme masyarakat Desa Ngasem dalam mengadopsi praktik ramah lingkungan dan ekonomis.

Materi terakhir yang disampaikan oleh Ratna tentang penetapan harga jual dan strategi pemasaran menjadi penutup yang menarik. Para peserta mendapatkan wawasan tentang bagaimana memasarkan produk hasil pemanfaatan limbah dengan bijak. Acara berlangsung dengan lancar dan penuh interaksi antara narasumber dan peserta.

Sebagai apresiasi, para peserta dibagikan souvenir berupa sabun dan lilin hasil dari pemanfaatan limbah minyak jelantah. Hal ini menjadi simbol konkrit dari potensi ekonomis yang dapat dihasilkan dari limbah yang sering dianggap sepele.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun