Warga Bandung pasti sudah tidak asing lagi dengan jalur Tamiya. Jalur yang lumayan menguras keringat buat pemula seperti saya. Awal sebelum menggunakan tandem, saya bersama suami menggunakan sepeda masing-masing. Namun belum pernah untuk diijinkan untuk ke jalur tersebut dengan alasan medannya terlalu extrim untuk seorang pemula. Awalnya, saya kurang suka bersepeda. Karena suami hobi bersepeda, sebagai seorang istri yang baik saya berusaha untuk ikut menyukai apa yang suami suka sebagai bentuk keta'atan dan kecintaan kepada suami. Saya-pun mulai rutin bersepeda untuk memperkuat dengkul dan suami mengajarkan cara mengatur posisi kaki dengan menggunakan telapak kaki depan sebagai pijakan agar tidak cepat pegal saat menggowes. Ketika bersepada-pun nafas harus diatur agar ritme gerak antara kaki dan nafas lebih teratur. Intinya agar tidak terlalu ngos-ngosan. Setelah beberapa minggu berlatih dengan trek pendek, suami mengajak bersepeda ke lokasi trek yang lebih panjang. Namun, tetap belum mengijinkan membawa sepeda sendiri. Tapi menggunakan tandem.
KEMBALI KE ARTIKEL