Aku lahir di sebuah desa kecil yang jauh dari pusat keramaian kota. Desa Pucangarum namanya. Desa terpencil di area perbatasan kabupaten yang jalannya kerap kali rusak, juga sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian sebagai seorang petani. Keadaan geografisnya dilewati dengan Sungai Bengawan Solo, maka tak heran jika hamparan tanahnya sangat layak untuk dijadikan area persawahan dan ditanami banyak tanaman pangan seperti padi dan sayur-sayuran. Â Kedua orang tuaku juga bekerja sebagai petani. Tadinya ibuku merupakan seorang pedagang sayuran keliling yang menjualkan dagangannya dari satu desa ke desa lain menggunakan sepeda kayuh tuanya. Namun, semenjak aku lahir, ibuku mulai beralih menjadi petani, seperti bapak.
KEMBALI KE ARTIKEL