Menginjakkan kaki untuk pertama kali di Pulau Nias tepatnya Gunung Sitoli, sempat menyisakan trauma. Saat itu tengah cuaca buruk sehingga ada penutupan sementara waktu, kira-kira 15 menit di Bandara Binaka Kota Gunung Sitoli. Menghadapi situasi seperti ini maka sesuai kebijakan maskapai penerbangan, pesawat yang belum diijinkan mendarat berarti harus berputar-putar di ketinggian 10.000-15.000 kaki (khusus untuk pesawat jenis ATR) atau pilihan lainnya adalah kembali ke Medan, Kualanamu. Karena sebelumnya pesawat yang saya tumpangi sudah mengalami turbulensi parah, maka rasanya saya sudah tidak tahan duduk berlama-lama di kursi pesawat.
KEMBALI KE ARTIKEL