Cut Nyak Dien menikah dengan Teuku Cik Ibrahim Lamanaga pada usia 12 tahun. Cut Nyak Dien sangat patuh dan selalu memberikan semangat kepada suaminya ketika hendak pergi berperang melawan Belanda. Dari situlah semangatnya Cut Nyak Dien mulai membara dan mulailah tumbuh suatu benih perlawanan terhadap kolonialisme Belanda.