Ngomong-ngomong tentang UAS nihh, sebenernya aku di sini itu buat ngerjain tugas UAS mata kuliah kewarganegaraan. Dimana aku mau berbagi pengalaman kepada kalian mengenai apa saja sihh pengalaman-pengalaman yang aku dapetin selama semester 2 pada mata kuliah kewarganegaraan ini.
Sebelum itu, aku mau ngenalin dulu ke kalian siapa sihh dosen pembimbing mata kuliah kewarganegaraan. Nama beliau adalah Edi Purwanto. Pak Edi itu orangnya sabar, baik, santai, pokoknya kalau dibimbing sama beliau rasanya happy terus, gapernah merasakan ketegangan-ketegangan seperti dosen-dosen lainnya. Pokoknya Pak Edi JOSSSS!!!
Oke-oke kembali ke topik awal, dimana aku mau cerita pengalaman semester 2 pada mata kuliah kewarganegaraan. Seperti yang kalian ketahui, tugas-tugas mata kuliah kewarganegaraan ini adalah membuat tulisan-tulisan, dan kemudian diupload di kompasiana dan dibagian di beberapa media sosial yang ada. Selain itu, sebelum melakukan penulisan, kita juga perlu melakukan wawancara kepada orang-orang sekitar. Dengan adanya tugas-tugas ini, membantu para mahasiswa untuk bisa mengembangkan bakat menulisnya, serta berbicara kepada orang lain. Karena manfaatnya memang banyak banget, di bawah ini aku akan menjelaskan beberapa karya tulisan yang sudah aku buat pada semester 2 ini.
Tugas keempat dan juga tulisan kelima mempunyai tema yang sama, yaitu menjelaskan mengenai agama non muslim. Pada tulisan keempat aku pergi ke Gereja Katolik Hati Kudus Yesus, yang letaknya tak jauh dari alun-alun Kota Malang. Saat pergi ke sana aku mempunyai pengalaman seru bersama teman-temanku yang lain. Saat itu aku dan teman-teman sepakat untuk berkumpul di gazebo gedung b jam 7, tetapi kita baru berangkat sekitar jam setengah 8. waktu itu aku memang belum sarapan, karena setelah sholat subuh aku langsung tidur lagi, saat aku bangun waktunya sangat mepet banget dengan jam yang kita sepakati. Jadii aku pergi dengan perut yang memanggil-manggil namaku (ini agak lebay sihh, tapii beneran saat itu aku laper banget hehe). Kita mempunyai lokasi tujuan yaitu alun-alun Kota Malang dengan menaiki taksi online.
Sesampainya di alun-alun Kota Malang, kita semua sepakat buat makan dulu untuk mengisi energi yang sudah dihabiskan saat kita tidur. Setelah kita makan, kita langsung menuju lokasi tujuan awal kita yaitu pergi ke gereja kristen protestan. Tetapi saat berada di depan gereja, kita melihat bahwa masih ada para jemaat yang beribadah, sehingga kita memutuskan untuk pergi ke gereja katolik yang jaraknya juga tak terlalu jauh. Kita pergi ke sana dengan jalan kaki. Tepat saat kita sampai di depan gereja kita melihat para jemaat sudah selesai melakukan ibadah pagi mereka. Dan kita meminta izin kepada satpamnya dahulu, untuk menanyakan apakah boleh memasuki area gereja dan juga mewawancarai bapak pendetanya. Dan pada awalnya kita hanya dimintai 2 orang saja untuk melakukan wawancara. Tetapi kemudian kita semua diperbolehkan untuk memasuki kawasan gereja dan menanyakan seputar kegiatan mereka.
Dengan adanya kunjungan ke gereja ini, membuat saya mengetahui bagaimana cara mereka menikah, cara menjadi pendeta, cara mereka beribadah, apa saja perbedaan antara kristen protestan dengan katolik, dan banyak sekali ilmu yang saya dapat hari itu . Selain itu, saya juga mengetahui bahwa toleransi antar umat beragama di Indonesia ini juga sangat hebat. Kita bisa berdampingan dengan dengan baik, walaupun terdapat berbagai macam agama, dan kita semua saling menghormati satu sama lainnya.