Pada masa lalu, megono umumnya hanya bisa dijumpai di warung-warung makan kelas menengah ke bawah sepanjang pantura dari Pekalongan hingga Batang. Namun, kini telah diadopsi bersama soto Pekalongan, dapat ditemui di beberapa restoran di Semarang, Jakarta juga kota besar lain.
Membuat megono tak terlalu rumit. Nangka muda yang telah dicacah hingga kecil-kecil direbus. Setelah matang dicampur dengan bumbu urap yang terdiri dari parutan kelapa dan bumbu dapur yang dihaluskan seperti bawang putih, bawang merah, cabe, jeruk purut, kencur dan garam. Menghidangkannyapun cukup sederhana, yaitu nasi putih langsung diberi taburan megono. Namun biasanya, masyarakat Pekalongan menambahkan gorengan ataupun krupuk sebagai pelengkap makanan. Meski tergolong sederhana dan lazimnya jadi lauk masyarakat akar rumput di Pekalongan.
by Ratih Komalaratu