Isakan menderu, dendam tak berdaya
Apakah ini pelukan hangatnya semesta?
Ketika air mata bercucuran melekat
Masih tak jua kupahami lidah terikat
Rasa sesak di dada terbelah oleh haru
Membawa hanyut sampah rindu
dan sisa-sisa denyut nadi membiru
yang kemarin menggenangi sungai kenangan
dan tenggelam dalam palung kegelapan
Apakah ini kedipan matamu Kekasih?
Sungguh, aku ingin kembali berserah
Dalam pelukan-Mu berpasrah