Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Requiem Bagi Perempuan Fana

27 Oktober 2024   18:00 Diperbarui: 27 Oktober 2024   18:07 72 10
Senja jingga terus menjadi gelap kian hitam hingga tak berbentuk lagi

Nun jauh di sebuah kapel pada sudut kamar berdinding oranye

Lirih senandung mengalir pilu dari mulut perempuan tirus, pucat tangannya menggenggam rosario

"Tuhan, Dikau naungan hidupku indahkan doaku
Bila hati mengarah padaMu limpahkan rahmatMu
Jangan sampai Kau tinggalkan daku
sampai akhir nanti Tuhanlah perisaiku"

Serak suaranya dibasahi tangisan hati yang tak pernah berhenti

Namun malam ini tak terdengar lagi senandungnya
wahai...

Kawanan malaikat bersayap putih telah menggendongnya
mesra...
Mereka telah mencintainya dalam hening
mengusap seluruh air matanya menghilangkan segala sakitnya

Bibir perempuan pun mengulas senyum
Perempuan fana yang merindukan kecintaannya, kesayangannya...

Ave
Ave
Ave Maria

Tiada henti jiwanya mendaraskan novena,
mengenang di Lourdes di gua tempat sang bunda menampakkan diri

Bapa di surga terjadilah padaku menurut perkataanMu menurut kehendakMu

Amiiinn.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun