Aku merepih kenang dalam cahaya
yang hangatnya setia tak kenal ingkar.
Karena hanya pada doa-doa pujanggalah, peri puisi pemuja rindu akan terus hidup,
mengaminkan bait-bait sunyi di malam-malam berhujan.
Mengaminkan sajak-sajak kasmaran di pagi berkabut.
Mengaminkan syair-syair kenangan di senja memerah
Saat dendam kau biarkan menjadi emas
Saat itu pula semesta akan menjadikannya berkilau
Karena janji-Nya seperti fajar pagi hari
Tak pernah ingkar dan selalu indah pada waktunya.