Aku merindumu dalam hangat cahaya mentari
yang susah payah aku cumbu dengan bibir biruku
Teriknya siang ini bagai selimut angin menghembus mesra pipiku yang dingin
Berikan padang rumput hijaumu sebagai alas rebahku
Hadirkan gemericik air sungai yang jernih diantara bebatuan gunung sebagai musik penghantar istirahatku
Peluk aku dalam cintamu duhai kekasih langit
Hingga daun - daun hijau menjadi merah
Serupa kuning emas di jalanan desa
Aku merindumu wahai jiwaku...