Di setiap larik puisiku pun kau ada
dan diantara helai tumpukan kenang yang telah usang, kau pun ada
Di ujung rinduku
Ketika malam tertatih menapaki waktu merujuki pagi, kau ada
Menyeret kisah kita yang telah lusuh
untuk kau bingkai di puri hatiku
Menggantikan potret diri yang telah kau basuh
dengan mata air cintamu
yang kau tampung setetes demi setetes
dari telaga bening di matamu
Kau menawan hatiku
Merantai langkah dan pikiranku
Memenuhi taman hatiku
dengan bunga-bunga cintamu
Dan menjentikkan rindumu
ke relung hatiku