Lajunya tajam menghujam rasa
Tiada peduli kosongnya hati insan
Terus mengumbar hawa nafsu belaka
Hingga jatuh terjembab aspal hitam
Di antara denyut nadi kota metropolitan
Harapan dilambungkan
demi mimpi-mimpi fana
Hendak ke mana jiwa melangkah sepi
Saat terjebak di bawah langit gedung beton pencakar langit