Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi: Di Bawah Langit

18 September 2024   11:30 Diperbarui: 20 September 2024   15:25 161 18
Jalan ramai deru kendaraan
Lajunya tajam menghujam rasa

Tiada peduli kosongnya hati insan
Terus mengumbar hawa nafsu belaka
Hingga jatuh terjembab aspal hitam

Di antara denyut nadi kota metropolitan
Harapan dilambungkan
demi mimpi-mimpi fana

Hendak ke mana jiwa melangkah sepi
Saat terjebak di bawah langit gedung beton pencakar langit

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun