Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Akhir Sebuah Luka

17 September 2024   09:17 Diperbarui: 17 September 2024   09:26 27 5
Pagi beku sepi tak berujung
Menelisik celah muram seraut wajah

Desah nafasnya masih mendamba
Gelap malam seolah enggan beranjak
Masih melayang dibuai purnama putih
Hangat, indah, menyentuh udara

Tapi lidah telah kelu menggertak
Sorot matanya sembap tak peduli

Hatinya terkoyak pisau sekian janji
Yang terus merobek harapan palsu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun