Menelisik celah muram seraut wajah
Desah nafasnya masih mendamba
Gelap malam seolah enggan beranjak
Masih melayang dibuai purnama putih
Hangat, indah, menyentuh udara
Tapi lidah telah kelu menggertak
Sorot matanya sembap tak peduli
Hatinya terkoyak pisau sekian janji
Yang terus merobek harapan palsu