Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Insan Sendiri

5 September 2024   08:54 Diperbarui: 5 September 2024   09:06 62 5
Pagi sejuk mengelus  sukma
Deretan pinus menyapa lembut
Hangat cahayanya mentari
Melangutkan kenangan manis
Tiada sadar berakhir semu

Catatan rasa dimakan usia
Menyergap rindu kasih tak sampai
Saat aksara terpaku menggurat makna
Tersungkur mengeja kata - kata terakhir

Aku menggigil beku di rumah merah
Tungku perapian tak hangat lagi
Hingga salju berjatuhan dalam kamar
tempat buku dan pena saling memagut

Cinta itu tidak nyata kawan
Kebersamaan hanya menipu nalar kita
Insan dasarnya sendiri jalani takdir
Tak perlu percaya apalagi yakin
Kodrat melukai terus menukik hampa
Tiada peduli kamu hidup atau mati

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun